Contextual Instruction by Azkya Fairuz
Contextual instruction adalah
konsep belajar pada sekolah yang membantu guru mengaitkan isi materi pelajaran
dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menghubungkan antara
pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari metode
ini memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari dan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar
dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan merela sehari-hari, sehingga
siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk
membangun sendiri ilmu pengetahuannya.
Manfaat metode ini
adalah keadaan kelas menjadi lebih hidup, misalnya jika guru membahas tentang
teks procedure dan guru pun langsung mendemonstrasikannya didepan kelas. Guru harus
benar-benar aktif untuk memotivasi siswa semangat dalam belajar.
Natural Approach by Cut Sri Wahyuni
Natural approach adalah
metode pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Stephen Krashen dan Tracy
Terrel pada tahun 1970. Hal ini
bertujuan untuk mendorong penguasaan bahasa naturalistik di ruang kelas, dan
menekankan kemunikasi. Upaya yang dilakukan untuk membuat lingkungan belajar
senatural mungkin.
Tujuan dari pendekatan
ini adalah untuk menghasilkan kemampuan bercakap secara cepat. Seorang siswa
membutuhkan penguasaan tata bahasa yang banyak namun tujuan sebenarnya adalah
bagaimana memahami bukan mennghapal.
Kelebihan natural approach adalah siswa
dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing secara cepat dan suasana
kelas leboh santai dan nyaman karena tidak ada paksaan untuk berbicara bahasa
asing, khususnya pada awal-awal pembelajaran. Adapaun kekurangan dalam natural
approach adalah tidak fokus pada satu titik keterampilan berbahasa saja karena
dalam mencapai penguasaan bahasa dilakukan berbagai kegiatan, seperti menulis
dan berkomunikasi. Selanjutnya alokasi waktu yang digunakan untuk mempelajari
tata bahasa sedikit, sehingga sering terjadi kesalahan dalam penggunaan tata
bahasa. Cut menyampaikan materi ini dengan baik dan menarik.
Multiple Inteligencies by Laras Aprilia
Multiple inteligencies adalah sebuah teori pendidikan hasil karya Howard Gardner. Dalam teori tersebut, Gardner mengklarifikasikan kecerdasan atau inteligence menjadi tujuh tipe berbeda. Adapaun tujuh kecerdasan berdasarkan teori Gardner adalah : visual/spiritual inteligencies, verbal/linguistic inteligence, logical/mathematical inteligence, bodily/kinaesthetic inteligence, musical/rhythmic inteligenc,interpersonal inteligence dan interpersonal intelligence.
Menurut Gardner,
kecerdasan bukan suatu ciri tunggal yang dapat diukur dan diberi angka. Ia menunjuk
pada tes IQ yang mengukur terutama kecerdasan verbal, logis matematis dan beberapa
kecerdasan spasial. Yakin bahwa ada kecerdasan lain yang menjadi aspek penting
dalam kapabilitas manusia,. Gardner mengajukan kecerdasan lainnya.
Audio Lingual Method and Drilling by Risnami
Audio lingual adalah suatu
metode yang menekankan pengajaran bahasa lewat mendengat dan menirukan, juga
dimungkinkan penggunaan bahasa ibu untuk penjelasannya. Metode ini biasanya
lebih banyak diterapkan dengan bentuk pattern drill. Penggunaan pendekatan
pattern drill sudah lazim digunakan dikalangan militer. Karena pada awalnya
metode ini banyak digunakan pada kalangan militer, maka metode ini juga disebut
dengan army method.
Tujuan audio lingual
adalah agar para siswa menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Pada tahap
awal, fokus pembelajaran adalah pada kemampuan lisan, kemudian bertahap pada
kemampuan lainnya seperti mengembangkan keterampilan. Tujuan utama diletakkan
pada kecakapan lisan, yaitu siswa harus mencapi pelafalan yang akurat dan tata
bahasa yang benar.
Kelebihan metode ini
dapat membentuk kebiasaan berbahasa, tidak diperlukan perbandingan dengan
bahasa lainnya. Strategi dalam penerapan metode audio lingual adalah
penghafalan dialog, kegiatan backward build up, drill merubah kalimat, dikte,
flashcard, drill berantai, dan permainan abjad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar