Sabtu, 14 Juni 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah                    :  SMP N 4 Langsa
Mata Pelajaran         : Bahasa Inggris
Kelas/Semester         : VIII (Delapan) / 1
Standar Kompetensi   : 5.    Memahami  makna dalam teks tulis fungsional pendek dan esei pendek sederhana yang berbentuk descriptive dan recount yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
Kompetensi Dasar       : 5.1 Membaca nyaring bermakna teks lisan fungsional dan esei berbentuk descriptive dan recount pendek dan sederhana dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
Indikator                     :
1.         Murid mampu menyebutkan generic structure descriptive text
2.         Murid mampu mengidentifikasi ciri-ciri descriptive text
3.         Murid mampu menulis teks descriptive

Jenis Teks                 : Monolog
Tema                        : it’s time for holiday
Aspek / Skill             : Membaca
Karakter siswa                     : Komunikatif (Communicative)
Percaya diri (Confidence)
Kerja sama (social)
Alokasi Waktu            : 2 x 40 menit (1x pertemuan)

1.Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, siswa dapat merespon makna dalam:
1.         Membaca dengan nyaring dan bermakna teks fungsional pendek berbentuk teks descriptive
2.         Mengidentifikasi berbagai informasi dalam teks fungsional pendek berbentuk teks descriptive
3.         Mengidentifikasi ciri kebahasaan teks fungsional pendek berbentuk teks descriptive


2.Materi Pembelajaran
                       
                                   

Grand Omega Hotel  “Hospitally is Our Trademark”
                                   
There is a new hotel in my city. It is a four star hotel. It is located downtown.
The hotel is not very big but the architecture is very beautiful. It looks like a classic castle in Europe. According to the brochure, it has 100 roms, a fancy restaurant, complete sports facilities including a swimming pool, tennis court, gym and sauna, there are also a coffe shop and a karaoke room.
            The pictures of the rooms in the brochure are very nice. The rooms looks very nice. The rooms look very comfortable. If they contain a big spring bed with big pillows, a nice sofa, a wardrobe and a television system with programmes from all over the world. The bathroom is very beautiful although it is not very big. It has a bath-tub with hot and cold water so guests can bath in it comfortably.
            The brochure says “Hospitality is our trademark.” The staff of that hotel, from the receptionists, house keepers, and bellboys are traained to be polite and to help guests in any way they can.

3.Metode Pembelajaran/ Tekhnik               : Small Group
4.Langkah-Langkah Kegiatan
A.Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
·         Greeting
·         Calling the roll
·         Menunjukkan kepada siswa gambar mesjid raya kota langsa dan mengajukan beberapa pertanyaan, yaitu :
Ø  What the picture is?
Ø  Do you ever visit that place?
Ø  How is the size and color of it?
Ø  What is the function of it?
Motivasi :
·           Mengajak siswa untuk memahami isi teks descriptive

         B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa
F Kelompok dibagi berdasarkan hasil pilihan dari beberapa nama negara yang telah dimasukkan kedalam kotak
F Siswa yang mendapatkan negara yang sama akan duduk bersama dengan teman sekelompoknya
F  Guru membacakan dan mengartikan teks descriptive bersama dengan siswa
F Guru menjelaskan generic structure dan ciri-ciri teks descriptive
F Setiap kelompok harus mampu menuliskan main idea dari teks descriptive yang telah dibaca
F Selanjutnya guru membagikan gambar tempat-tempat terkenal dari seluruh negara yang berbeda kepada setiap kelompok dan mereka di instruksikan untuk mencocokkan gambar tersebut dengan nama dan letak negaranya
F Siswa mendemonstrasikan hasil diskusi di depan kelas yang diwakilkan oleh setiap ketua dari anggota kelompok

C. Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Mengungkapkan kembali secara bersama-sama generic structure descriptive text
F Mengumpulkan hasil diskusi yang telah mereka kerjakan bersama kelompoknya

5.Sumber Belajar
a.    Script teks descriptif
b.    Buku Bahasa Inggris “Engslish In Focus” penerbit : Erlangga hal. 39
c.    Gambar yang relevan

6.Penilaian
a. penilaian
·         Membaca dengan nyaring dan bermakna teks fungsional pendek                                                    
·         Mengidentifikasi berbagai informasi dalam teks fungsional pendek

Tes lisan

Tes tertulis
Membaca nyaring

Uraian

Read the the text aloud and clearly.

Give the meaning of text

b.      Pedoman penilaian
Jumlah skor maksimal keseluruhan 100
6.Penilaian
a. Teknik         : Test tulis
b. Bentuk        : Essai
c. Instrumen    :
            Practice 1
Match the following famous places of interest with the countries where they are located.
Place of Interest
Country
Leaning Tower
Merlion Statue
London Bridge
Great Wall
Sydney Opera House
Borobudur
Sphinx
Arc’ de Triomphe

France
Britarian
China
Indonesia
Australia
Italy
Singapore
Egypt
            Practice 2
Match the following pictures with the names of the place of interest on the Practice 1.
            d.Pedoman penilaian :
1. Untuk tiap jawaban benar diberi skor 5
2. Jumlah skor maksimal 5 x 8 = 40
3. Nilai maksimal = 20
4. Nilai Siswa =


Rubrik Penilaian:
Uraian
Skor
Isi benar, tata bahasa benar
Isi benar, tata bahasa kurang tepat
Isi dan tata bahasa kurang tepat
Tidak menjawab
5
3
2
0


Langsa,...............................2014
Guru Pamong Bahasa Inggris                                 Guru PPL Bahasa Inggris
                                               


MAYDA SARI , S.Pd                                               JULIANA           
NIP : 19810623 200604 2 005                                   NIM : 141.000.595

Sabtu, 07 Juni 2014

Contextual Instruction by Azkya Fairuz

          Contextual instruction adalah konsep belajar pada sekolah yang membantu guru mengaitkan isi materi pelajaran dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menghubungkan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 
       Tujuan dari metode ini memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan merela sehari-hari, sehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk membangun sendiri ilmu pengetahuannya.
Manfaat metode ini adalah keadaan kelas menjadi lebih hidup, misalnya jika guru membahas tentang teks procedure dan guru pun langsung mendemonstrasikannya didepan kelas. Guru harus benar-benar aktif untuk memotivasi siswa semangat dalam belajar.

Natural Approach by Cut Sri Wahyuni


          Natural approach adalah metode pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Stephen Krashen dan Tracy Terrel pada tahun 1970.  Hal ini bertujuan untuk mendorong penguasaan bahasa naturalistik di ruang kelas, dan menekankan kemunikasi. Upaya yang dilakukan untuk membuat lingkungan belajar senatural mungkin.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menghasilkan kemampuan bercakap secara cepat. Seorang siswa membutuhkan penguasaan tata bahasa yang banyak namun tujuan sebenarnya adalah bagaimana memahami bukan mennghapal.
         Kelebihan natural approach adalah siswa dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing secara cepat dan suasana kelas leboh santai dan nyaman karena tidak ada paksaan untuk berbicara bahasa asing, khususnya pada awal-awal pembelajaran. Adapaun kekurangan dalam natural approach adalah tidak fokus pada satu titik keterampilan berbahasa saja karena dalam mencapai penguasaan bahasa dilakukan berbagai kegiatan, seperti menulis dan berkomunikasi. Selanjutnya alokasi waktu yang digunakan untuk mempelajari tata bahasa sedikit, sehingga sering terjadi kesalahan dalam penggunaan tata bahasa. Cut menyampaikan materi ini dengan baik dan menarik.

Multiple Inteligencies by Laras Aprilia

                 
Multiple inteligencies adalah sebuah teori pendidikan hasil karya Howard Gardner. Dalam teori tersebut, Gardner mengklarifikasikan kecerdasan atau inteligence menjadi tujuh tipe berbeda. Adapaun tujuh kecerdasan berdasarkan teori Gardner adalah : visual/spiritual inteligencies, verbal/linguistic inteligence, logical/mathematical inteligence, bodily/kinaesthetic inteligence, musical/rhythmic inteligenc,interpersonal inteligence dan interpersonal intelligence. 
               Menurut Gardner, kecerdasan bukan suatu ciri tunggal yang dapat diukur dan diberi angka. Ia menunjuk pada tes IQ yang mengukur terutama kecerdasan verbal, logis matematis dan beberapa kecerdasan spasial. Yakin bahwa ada kecerdasan lain yang menjadi aspek penting dalam kapabilitas manusia,. Gardner mengajukan kecerdasan lainnya.


Audio Lingual Method and Drilling by Risnami

          Audio lingual adalah suatu metode yang menekankan pengajaran bahasa lewat mendengat dan menirukan, juga dimungkinkan penggunaan bahasa ibu untuk penjelasannya. Metode ini biasanya lebih banyak diterapkan dengan bentuk pattern drill. Penggunaan pendekatan pattern drill sudah lazim digunakan dikalangan militer. Karena pada awalnya metode ini banyak digunakan pada kalangan militer, maka metode ini juga disebut dengan army method.
          Tujuan audio lingual adalah agar para siswa menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Pada tahap awal, fokus pembelajaran adalah pada kemampuan lisan, kemudian bertahap pada kemampuan lainnya seperti mengembangkan keterampilan. Tujuan utama diletakkan pada kecakapan lisan, yaitu siswa harus mencapi pelafalan yang akurat dan tata bahasa yang benar.

             Kelebihan metode ini dapat membentuk kebiasaan berbahasa, tidak diperlukan perbandingan dengan bahasa lainnya. Strategi dalam penerapan metode audio lingual adalah penghafalan dialog, kegiatan backward build up, drill merubah kalimat, dikte, flashcard, drill berantai, dan permainan abjad.

Learning Strategy Teaching and Classroom Management by Khairunnisa


         
          Learning strategy training adalah metode yang fokus secara khusus pada tingkah laku murid. Learning Stategy Learning adalah tindakan yaang secara khusus membuat siswa lebih baik dalam mempelajari bahasa kedua. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru harus memberikan permasalahan dan siswa mencoba untuk menemukan solusi yang tepat bagi mereka, Learning Startegy Training didasari oleh sebuah masalah. Masalah-masalah yang ada perlu dipercahkan agar terciptalah sebuah pembelajaran yang efektif.
Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga ikut belajar bersama siswa. Guru membantu peserta didik untuk terus belajar bahasa asing sesuai target yang ingin dicapai.

         Adapun Classroom management adalah sebuah perencanaan yang dimiliki oleh guru untuk tetap memotivasi siswa, memberikan pedoman dan harapan bagi siswa, juga menjaga tingkah laku sebagai seorang pendidik. Guru berbicara bahasa inggris dan meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas dengan baik. Guru juga harus menunjukkan respon positif jika peserta didik selesai mengerjakan tugas. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk terus belajar.

Grammar Translation Method by Nurisma

        
       Nurisma menceritakan gambaran mengenai GTM pada zaman yunani dan GTM juga merupakan metode yang paling tradisional dalam. Metode ini hanya fokus pada grammar dan translation. Grammar translation method adalah metode mengajar yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara, membaca dan menulis. menurut pemaparan Nurisma grammar translation method merupakan metode yang sudah sangat lama digunakan dan saat ini masih tetap digunakan. kelemahan dalam metode ini adalah dapat mengha,mat proses menerjemah dan juga tata bahasa.
           
           Grammar translation method pertama kali digunakan ketika manusia belajar bahaasa asing dan metode ini mengalami kegagalan karena siswa terpaku pada tata bahasa dan membuat kalimat saja. Dalam metode ini guru harus memantau perkembangan siswa dalam mebuat kalimat. Adapun tujuan dari metode ini adalah untuk mengembangkan kemampuan membaca siswa.
Kekurangan dari metode ini adalah menghambat kemampuan siswa dalam menerjemah dan juga dalam penyusunan tata bahasa. Nurisma menyajikan materi dengan baik.




Direct Method by Hayatun Riza 

       
        Direct artinya langsung. Jadi direct method adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran bahasa asing dimana guru langsung menggunakan bahasa asing dalam aktivitas belajar mengajar tanpa menggunakan bahasa Indonesia sedikitpun, dan pasti tidak boleh menerjemahkannya. Bagaimana jika siswa tidak paham ? maka guru mendemonstrasikannya, menggunakan alat peraga, maupun alat bantu lainnya.
      Menurut Francois Gouin, orang yang mengembangkan metode direct method berpendapat bahwa belajar bahasa asing adalah dengan mendengarkan dan mengucapkannya seperti metode di direct method ini, bukan mempelajari kaidah bahasa atau menghafal daftar kosa kata. Tujuan metode ini adalah mengajar siswa agar mampu berbicara bahasa asing.
      Kekurangan metode ini ialah siswa menjadi pasif apabila guru tidak mampu memotivasi siswa dengan baik dan sangat mungkin bagi siswa untuk merasa jenuh karena mereka tidak memahami kata-kata yang dikatakan oleh gurunya

Competency Based Language Teaching by Suryani

       
      Suryani menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa indonesia juga bahasa Inggris. Dari pemaparan yang ia sampaikan dapat saya simpulkan bahwa CBLT adalah sebuah metode yang dimunculkan pertama kali di Amerika tahun 1970. Metode ini memang ditujukan untuk orang-orang dewasa. Metode ini juga bisa digunakan pada sekolah menengah seperti sekolah kejuruan atau yang lebih dikenal dengan nama SMK karena dalam metode ini siswa dituntut untuk memiliki atau menguasai suatu skill tertentu dan kemudian mengembangkannya.
       Metode ini mengharuskan guru untuk mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh siswanya. Sebagai contoh apabila seorang guru memberikan sebuah judul kepada murid. Tidak hanya berhenti disitu, guru juga harus terus membimbing siswa agar mereka menemukan jawaban yang benar dari tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. Jadi, guru harus memastikan bahwa siswa nya memahami dan mengerti apa yang harus mereka kerjakan.
Adapun aturan bagi siswa dalam CBLT :
1.      Aktif
2.      Menampilkan hasil yang telah dikerjakan
3.      Mampu beradaptasi dan memberikan ilmu kepada teman-teman nya yang lain.

Project Based Learning by Wirdayani

      Dari pemaparan Wirdayani dapat disimpulkan bahwa PBL adalah sebuah metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di dalam kelas dengan kerja proyek. Kerja proyek maksudnya memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan masalah yang diberikan kepada siswa. Memberikan masalah kepada siswa merupakan langkah awal dalam mengumpulkan ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan. Metode ini juga menuntut siswa untuk merancang kegiatan, melakukan investigasi, penyelidikan, memecahkan membuat keputusan, dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengerjakan tugas secara mandiri maupun kelompok.

        Apabila tugas yang diberikan oleh guru selesai, maka hasil kerja proyek tersebut adalah suatu produk berupa laporan tertulis, lisan, presentasi, atau rekomendasi. Kelebihan dari PBL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mampu memecahkan masalah sehingga siswa lebih aktif. Sedangkan kekurangan PBL ialah membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks dan banyak dana atau biaya yang dibutuhkan.


Community Language Learning by Syarifah Karmila Sari


         
            Syarifah menjelaskan metode CLL ini dengan sangat energic dan suara yang jelas. CLL dikembangkan oleh Charles A. Curran pada tahun 1972 dan biasa disebut dengan metode konselling karena hubungan guru dan siswa sama seperti consellor dan client. Guru sebagai consellor dan siswa sebagai client. Dalam CLL siswa dianggap sebagai seorang individu yang utuh, artinya guru tidak hanya memperhatikan perasaan dan intiligensi siswa saja, tetapi juga hubungan dengan sesama siswa dan keinginan siswa untuk belajar. Dengan mengetahui perasaan siswa, guru akan dapat menghilangkan perasaan negatif siswa tersebut. Mengubah energu negatif ke energi positif.
                Terkadang siswa mengalami ketakutan dan tidak percaya diri saat tampil didepan kelas, saat itulah guru berperan sebagai consellor yang memahami perasaan dan permasalahan siswa yang dihadapi oleh siswanya. Guru memusatkan perhatiannya kepada siswa. Tujuan CLL sendiri adalah untuk membangun hubungan komunikasi dan menghilangkan ketakutan dalam diri siswa saat mempelajari bahasa kedua. Oleh karena itu, CLL bertujuan agar para siswa mampu belajar dan menggunakan bahasa target secara komunikatif.
Syarifah juga memberikan simulasi di akhir presentasinya. Ia menguasai bahan dan mampu menguasai kelas dengan baik.


Jumat, 06 Juni 2014

Neuro Linguistic Programming by Anita


           Neuro-linguistic programming adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptaka oleh Richard Bandler dan John Grinder di California, USA tahun 1970. Mereka mengklaim bahawa adanya hubungan antara proses neurologi dan linguistic. Metode ini menekankan pada pola kecerdasan yang dimiliki manusia. Dalam metode ini dibutuhkan  hubungan yang baik antara guru dan murid. Metode ini bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan manusia dalam setiap aspek kehidupan. Ada 2 komponen utama yang dikembangkan da;am Neuro Linguistic Programming, yaitu:
1.      Kemampuan berkomunikasi
2.      Kemampuan berbicara tanpa proses berfikir
         Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan yang lainnya. Sehingga untuk memudahkan siswa dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru ada 4 model yang harus diketahui, yaitu :
1.      Visual remebered
2.      Visual constucted
3.      Auditory remembered
4.      Auditory digital

          Melalui 4 model diatas maka guru harus memahami terlebih dahulu apa yang paling cocok digunakan untuk siswa-siswanya. Sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik dan juga sesuai dengan harapan.  



Task Based Instruction by Eva Ratna Sari


    TBI adalah salah satu metode yang lebih mengkhususkan siswa untuk belajar tentang kosa kata dan 
struktur kalimat. Ramirez 1995 merekomendasikan yang pertama, tujuan dan tugas. Kedua, isi tugas. Ketiga, cara untuk menyelesaikan tugas. Terakhir dimana lokasi untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Metode ini dapat dikombinasikan dengan meyode tradisional lainnya. Dapat digunakan untuk mengajarkan isi bahsa dengan baik. Namun, metode ini membutuhkan tingkat kreativitas dan inisiatif yang tinggi.
          Masalah yang kerap kali terjadi adalah siswa lupa membawa buku kedalam kelas. Sehingga banyak siswa yang tidak menggunakan buku saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Guru akan menghadapi masalah besar apabila tidak mampu mengatur kelas dengan baik. Jadi, solusi yang dimunculkan dalam TBI adalah dengan menyediakan pustaka kecil dalam kelas. Guru harus memiliki buku-buku yang menarik untuk membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar. Guru juga memerintahkan siswa untuk membagi buku yang ada dengan teman yang lainnya sehingga terjalinlah hubungan yang kondusif saat belajar. TBI memang menekankan penggunaan buku dalam sebagai sumber belajar siswa juga untuk menyelesaikan tugas yang di instruksikan oleh guru.


Whole Language by Nanda Eliza Putri

            Whole language adalah sebuah pendekatan belajar yang mengajarkan bahasa secara keseluruhan, bukan setengah-setengah. Misalnya menggunakan penggunaan tanda baca, intonasim dan grammar. Berdaasarkan pendapat Routman dan Froese tahun 1991 komponen-komponen dalam whole language adalah :
Ø  Membaca keras
Ø  Menulis jurnal
Ø  Membaca mandiri
Ø  Menulis mandiri

Karakteristik dari whole language adalah :
Ø  Menggunakan buku
Ø  Peserta didik belajar harus disertai contoh
Ø  Bekerja dengan usaha dan kemampuan sendiri
Ø  Para siswa berbagi tanggung jawab dengan yang lainnya
Ø  Siswa harus aktif belajar
Ø  Berani
Ø  Mampu memberikan feedback baik kepada guru maupun teman

            Ø  Penilaian guru dilakukan setiap kegitan peserta didik.


Suggestopedia by Anisah           

          Dari pemaparan yang Anisah sampaikan dapat disimpulkan bahwa metode suggestopedia mulai dirintis tahun 1975 di Bulgaria oleh sekelompok peminat bahasa di Institut Penelitian Pembelajaran mengenai bahasa asing. Awalnya metode suggestopedia hanya dikembangkan di negara-negara Eropa Timur seperti Rusia, Jerman Timur, dan Hongaria. Namun, saat ini sudah berkembang lebih luas.


          Dalam metode suggestopedia,hal yang paling mencolok adalah pemusatan musik dan rite musik bagi proses pembelajaran.  Penciptaan yang menyenangkan dalam situasi rilek ketika belajar akan meningkatkan gemlombang otak sehingga informasi yang diberikan guru akan dengan mudah diterima oleh siswa.
Tujuan dari suggestopedia adalah untuk membebaskan pikiran siswa dari asumsi negatif seperti asumsi bahwa belajat itu membosankan, sulit, dan lain-lain. Asumsi seperti ini akan membatasi potensi manusia untuk belajar. Lingkungan dimana siswa belajar sangat penting. Kondisi kelas adalah penentu psikologis utama yang akan mempengaruhi proses pembelajaran akademis.


          Metode suggestopedia menggunakan musik/instrumen klasik dalam proses pembelajaran. Penggunaan musik/instrumen klasik didasarkan atas hasil penelitian yang menyebutkan bahwa otak akan berada dalam kondisi terbaik untuk belajar.




                                                          Silent Way by Syahrial


    Silent way adalah sebuah metode pembelajaran dengan cara menciptakan suasana yang hening, tenang agar proses belajar mengajar lebih fokus dan optimal. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah menerima materi yang disampaikan guru. Guru berusaha menciptakan suasana kelas yang hening dan jauh dari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi siswa-siswanya.
      Guru biasanya memberikan gerakan-gerakan untuk menciptakan percakapan dengan peserta didiknya, guru sebagai mediator dan juga pengamat. Metode ini memiliki kekurangan yaitu siswa akan mengalami komunikasi bahasa yang buruk didalam kelas, materi yang diajarkan banyak mengalami kegagalan karena tidak menggunakan bahasa secara keseluruhan tapi lebih melalui gerakan-gerakan. Disamping kekurangan, silent way juga memiliki kelebihan yaitu siswa akan lebih tertarik untuk belajar karena dalam proses belajar siswa akan memecahkan masalah sehingga hal ini akan meningkatkan kecerdasan dan memori yang digunakan adalah memori jangka panjang.
      Syahrial memberikan simulasi pada audience dengan meminta audience untuk membentuk sebuah lingkaran. Lalu dia meminta kami untuk menutup mata, kemudian ia memberikan sebuah pulpen warna warni pada satu orang. Sedangkan yang lainnya diminta untuk menebak warna pulpen yang ada di tangan seorang audience setelah diberikan beberapa clue. Syahrial mempresentasikan silent way dengan baik, sehingga audience lebih mudah memahami apa itu silent way sebenarnya.