Selasa, 13 Mei 2014

Communicative Language Teaching (CLT) oleh Fahrizal Fadhil   

Penjelasan pemateri (Fahrizal Fadhil) saya dapat menyimpulkan bahwa pengajaran komunikasi bahasa (CLT), atau pendekatan komunikatif, adalah sebuah pendekatan untuk pengajaran bahasa yang menekankan interaksi sebagai sarana dan tujuan akhir dari penelitian. CLT menekankan pada situasi, misalnya dalam situasi yang bagaimana suatu tuturan dapat di ucapkan dengan benar. Dalam CLT terdapat berbagai kemampuan bahasa yang mencakup kemampuan reading, speaking, listening, writing, vocabulary dan grammar. Jadi, dalam pendekatan metode CLT ini para pelajar bahasa asing sangat diharapkan mampu menguasai berbahasa, tidak hanya menulis tetapi juga berbicara, mendengar, dan membaca yang benar sesuai tuntunan bahasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam metode CLT, yaitu ; 
1. Guru sebagai fasilitator dalam proses belajar 
2. Pengatur aktivitas dalam kelas 
3. Penasehat dalam setiap aktivitas siswa didalam kelas, menjawab pertanyaan murid dan mengontrol jalannya aktivitas dalam kelas.
        Selain peraturan untuk pendidik, ada juga peraturan untuk murid dalam pendekatan CLT, yaitu;
1. Dapat mentransfer makna.
2. Berusaha untuk memahami apa yang telah diajarkan.
3. Bertanggung jawab. Adapun manfaat dari CLT ini adalah metode mengajar CLT ini sangat efektif karena siswa dituntut untuk lebih aktif, lebih bersahabat antar pendidik dan anak didik, lebih mudah memberikan motivasi, juga membantu mengembangkan kemampuan bahasa asing lebih akurat dan tepat. 


                                                    Portofolio By Nurul Hidayani


       
      Portofolio adalah metode pengumpulan tugas siswa dalam satu dokumen, yg dikumpulkan kepada guru pada akhir pembelajaran. Pemateri memberikan contoh seperti pada mata kuliah writing semester 5, yaitu dosen meminta siswa untuk mengumpulkan semua tugas yang pernah diberikan selama satu semester, tugas dikumpulkan menjadi satu dan diserahkan kembali kepada dosen di akhir pembelajaran. Proses dalam portofolio ada empat, yaitu ; mengumpulkan, menyeleksi, merefleksi, dan koneksi.
        Aspek-aspek penilaian dalam portofolio ada 2 macam yaitu cognitive behavioral dan affective behavior. Cognitive behavioral mencakup beberapa hal seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintaksis. Sedangkan affective behavioral mencakup perasaan, tingkah laku, preferensi, emosi, dan menarik.
       Langkah-langkah dalam penilaian portofolio terbagi tiga. Pertama, guru dan murid harus mengidentifikasi isi dari portofolio. Kedua, guru mengembangkan evaluasi isi dari portofolio agar jadi lebih baik dan benar. Terakhir, guru mengadakan pertemuan bersama siswa untuk mendiskusikan portofolio yang telah mereka kumpulkan.
    Dalam metode portofolio siswa harus bertanggung jawab dengan tugas yang telah mereka kerjakan. Selain itu guru juga harus memberikan motivasi dan memberikan respek atas hasil kerja siswa. Siswa juga dituntut untuk mampu berkompetesi secara sehat dengan siswa yang lain dalam mengerjakan tugas portofolio ini, Metode portofolio ini sangat bermanfaat karena siswa mengetahui kelemahan mereka dan juga portofolio menunjukkan sejauh mana siswa telah berusaha dalam mengerjakan tugas-tugas. Portofolio tidak hanya memiliki kelebihan, portofolio juga memiliki kekurangan yaitu dalam mengerjakan portofolio dibutuhkan waktu yang lama untuk memberikan peniain terhadap tugas yang telah dikerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar